Kuat menguap bukan tanda pemalas tapi sebenarnya terlalu pintar!

Buat Anda yang kuat menguap dan sering diklaim sebagai pemalas, sebuah riset terbaru bisa mematahkan tudingan tersebut. Tidak lama ini, sebuah riset ilmiah mengkaji fenomena menguap pada beberapa spesies makhuk hidup, termasuk manusia.

Peneliti ini memilih manusia, tikus, simpanse, kuda, serta unta sebagai objek penelitiannya. Di samping itu, peneliti memperhatikan dengan seksama tempo dan panjang masa kuapannya. Kemudian hasilnya adalah manusia merupakan makhluk hidup yang menguap paling panjang sedangkan tikus merupakan makhuk hidup dengan panjang kuapan terpendek. Wow!

Lalu apa hubungannya menguap dengan kepintaran seseorang ? Mari langsung saja kita simak hasil rangkuman dari tim kami dari penelitian Prof. Andrew Gallup.

Kuat menguap berarti memiliki ukuran otak yang besar

Prof. Andrew Gallup, peneliti yang bertangung jawab atas penelitian ini, mengungkapkan bahwa besar atau kecilnya otak makhluk hidup bisa dilihat dari panjang masa kuapannya. Terbukti bahwa manusia yang merupakan makhluk hidup yang menguap terpanjang memiliki otak yang besar dengan berat sekitar 1,4 kilogram.

Massa yang berat juga sejalan dengan neuron yang ada di otak. Neuron-neuron inilah yang bertugas mengantarkan informasi yang ditangkap panca indera kemudian ditransfer dan diterjemahkan di otak. Sehingga secara logika, seseorang yang memiliki banyak neuron pada otak akan lebih mudah menganalisis berbagai macam pertanyaan serta lebih peka terhadap lingkungan.

Menguap adalah cara tubuh mendinginkan otak

Menguap adalah cara tubuh mendinginkan otak
Menguap adalah cara tubuh mendinginkan otak (Sumber Foto)

Pada penelitian tersebut, kita kembali diingatkan pula bahwa tubuh ini bekerja atas beberapa sistem yang saling memberi respon satu sama lain. Seperti ketika lambung kosong, maka otak akan menerjemahkan situasi tersebut dengan sensasi lapar, dan pada akhirnya kita akan berusaha mencari sesuatu yang dapat dimakan.

Begitu pula ketika otak sedang dalam keadaan panas. Otak menerjemahkan situasi ini dengan menimbulkan sensasi ingin menguap yang ternyata bisa mendinginkan otak. Prof. Andrew Gallup mencoba menjelaskan bagaimana menguap bisa mendinginkan otak, berikut penjelasannya:
  • Ketika kita menguap, rahang akan terbuka luas dan merangsang peredaran darah ke daerah tengkorak kita secara maksimal yang kemudian nantinya akan mendorong darah hangat keluar dari otak kita.
  • Pada waktu yang bersamaan, kita juga menghirup begitu dalam melalui hidung dan mulut. Udara yang masuk ini otomatis mendinginkan arteri kranial (terletak di bagian otak) dengan cara konveksi.

Prof. Andrew Gallup juga mengatakan bahwa proses pendinginan otak ini hampir serupa dengan cara kerja radiator mendinginkan mesin mobil.
Di sisi lain, penelitian ini menjadi semakin kuat ketika disangkut pautkan dengan fenomena orang-orang yang lebih sering menguap pada musim panas. Sebab, seperti inilah cara tubuh mengkompensasi perubahan-perubahan yang ada disekitarnya. Begitupun ketika musim dingin, Anda akan lebih jarang menguap pada situasi dingin.

Lantas, apa pengaruhnya suhu otak dengan kinerjanya?

Ini pula yang menjadi pertanyaan penting ketika mendengar penjelasan bagaimana menguap dapat mendinginkan otak yang panas.

Faktanya, ketika otak dalam keadaan panas, proses transmisi informasi yang dilakukan oleh neuron-neuron akan terhambat. Kemudian, proses penerjemahannya dalam otak pun akan lebih lambat dari biasanya. Keterlambatan proses inilah yang kemudian membuat seseorang terlihat sering kebingungan atau lola (loading lambat, istilah anak jaman sekarang).

Hal ini juga yang didapat oleh Prof. Gallup dan timnya. Sehingga terjawab sudah pertanyaan mengapa manusia yang kuat menguap justru manusia yang terlalu pintar ?, Hal tersebut karena menguap bisa mendinginkan otak sehingga akan menjamin kelancaran proses transmisi informasi yang dilakukan oleh neuron-neuron pada orak. karena otak yang panas akan memperlambat proses transmisi informasi yang dilakukan oleh neuron-neuron dan memperlambat proses penerjemahannya sehingga membuat seseorang terlihat sering kebingungan atau lola.


Begitulah beberapa poin yang terungkap dibalik proses menguap. Terlepas dari penjelasan di atas, kita harus tetap mengingat bahwa setiap manusia memiliki kriteria tersendiri dalam membaca situasi lingkungannya. Selain itu diyakini kepintiran dan kecerdasan otak juga dapat diasah jika kita tekun belajar. Sekian informasinya, jika bermanfaat sebarkan ya!

Refrensi : dailymail.co.uk dan elitedaily.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "Kuat menguap bukan tanda pemalas tapi sebenarnya terlalu pintar!"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel